1  UTS-1 All About Me

Siapakah saya? Sebuah pertanyaan yang terdengar seperti awal esai filsafat, tapi tenang saja, jawaban saya jauh lebih sederhana dan melibatkan lebih banyak masakan enak. Bagi saya, Jonathan Kenan Budianto, “diri” adalah resep yang terus disempurnakan, dengan bahan bahan utama yang saya dapatkan dari tempat paling hangat di muka bumi: rumah kakek dan nenek.

1.0.1 Akar yang Menumbuhkan: Pelajaran dari Rumah (dan Dapur)

Fondasi cerita saya dibangun di rumah kakek dan nenek, sebuah tempat di mana kepedulian adalah bumbu rahasia dalam setiap masakan. Di sanalah saya belajar dua hal paling fundamental dalam hidup.

Pelajaran pertama datang dari nenek saya, seorang ahli diplomasi yang menggunakan teh hangat dan kue sebagai “senjata”-nya. Tidak ada kurir atau tamu yang bisa lolos dari “interogasi” ramahnya. Dari beliau, saya mendapatkan wawasan mendalam bahwa empati bukanlah sebuah teori, melainkan sebuah tindakan nyata sesederhana memastikan orang lain merasa dilihat dan dihargai.

Pelajaran kedua, dari kakek saya, adalah tentang humor sebagai alat bertahan hidup paling ampuh. Saya pernah melihatnya bersenandung sambil membetulkan keran yang (untuk kesekian kalinya) bocor. Saya, yang saat itu mungkin sedang stres karena masalah remaja yang sepele, bertanya bagaimana beliau bisa sesantai itu. Beliau menepuk pundak saya dan berkata dengan sangat serius, “Karena kalau cemberut, kerannya tetap bocor, tapi wajah ganteng kakek jadi ikut bocor.”

1.0.2 Dari Ilmu ke Aksi: Kesenangan dalam “Menggembalakan Kucing”

Ada sebuah kepuasan yang tak ternilai ketika ilmu yang kita pelajari bisa bertransformasi menjadi aksi nyata. Saya menemukan kebahagiaan itu saat terlibat dalam berbagai kegiatan, mencoba menerapkan nilai nilai dari rumah dalam skala yang lebih besar.

Tentu saja, prosesnya tidak selalu mulus. Terkadang, upaya memberdayakan sebuah tim lebih terasa seperti mencoba menggembalakan kucing semua orang berlari ke arah yang berbeda dengan antusiasme masing masing. Namun, di dalam kekacauan itulah saya mendapatkan wawasan baru: bahwa di situlah letak keindahan kolaborasi dan kesabaran. Momen ketika “kucing kucing” itu akhirnya berjalan ke arah yang sama adalah sebuah kemenangan kecil yang sangat memuaskan.

1.0.3 Visi ke Depan: Tetap Tersenyum pada Keran Bocor

Perjalanan ini masih panjang. Visi saya ke depan sederhana: terus belajar, terus bertumbuh, dan terus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberi dampak positif. Dan tentu saja, sambil berusaha mengingat nasihat kakek untuk tidak cemberut pada “keran keran bocor” dalam hidup.

Pada akhirnya, “All About Me” bukan hanya tentang siapa saya sekarang, tetapi tentang siapa saya ingin menjadi: seseorang yang ceritanya bisa membawa dampak baik, dan mungkin, sedikit tawa di sepanjang jalan.